Pendidikan Dan Pengajaran

Informasi Lengkap tentang pendidikan dan Pengajaran serta cara belajar mengajar di sekolah

Pengertian dan Faktor Kedisiplinan Siswa


 Pengertian dan Faktor Kedisiplinan Siswa
1.    Pengertian Kedisiplinan Siswa
Masalah disiplin merupakan suatu hal yang sangat penting bagi lembaga pendidikan. Karena disiplin sangat penting, maka sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan dan merupakan salah satu organisasi perlu ditumbuhkan adanya sikap disiplin, baik dari guru maupun dari siswa.
Untuk mempermudah memahami disiplin, maka terlebih dahulu harus diketahui pengertian disiplin itu. Adapun yang dimaksud dengan disiplin adalah latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu mentaati tata tertib atau ketaatan pada peraturan tata tertib.

Dalam kamus administrasi The Liang Giec dijelaskan bahwa :”Secara etimologis, istilah disiplin berasal dari perkataan (bahasa Inggris : discipline) artinya pengikut atau penganut yang tunduk pada ada ajaran-ajarannya dan mengamalkannya”. Inilah asal mula pengertian disiplin, yaitu suatu keadaan tertib dimana pengikutnya itu tunduk dengan hati pada ajaran-ajaran pemimpinnya. Atau dengan kata lain, bahwa disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi, tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati.15
Banyak para ahli yang memberikan pengertian disiplin sesuai dengan sudut pandang mereka, diantaranya adalah :
a.    Menurut Alles (1986), disiplin merupakan suatu latihan pikiran atau badan atau kemampuan moral untuk memperbaiki perilaku melalui metode-metode hukum.16
b.  Menurut Ali Imron, disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati.17
c.   Menurut Subari, disiplin adalah penurutan terhadap peraturan dengan kesadaran sendiri untuk menciptakan tujuan peraturan itu sendiri.18
d.      Menurut Sukarna, disiplin adalah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak, latihan dan pengembangan dan pengendalian perasaan, pikiran dan kehendak dan watak untuk melahirkan ketaatan dan tingkah laku yang teratur.19
e.    Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan, disiplin adalah sesuatu yang terletak di dalam hati dan di dalam jiwa seseorang yang memberikan dorongan bagi orang yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu sebagaimana ditetapkan oleh norma dan peraturan yang berlaku.20
f.     Menurut Drs. Amier Dien Indrakusuma, disiplin adalah adanya kesediaan untuk mematuhi peraturan-peraturan dan larangan-larangan. Kepatuhan disini bukan hanya patuh karena adanya tekanan dari luar, melainkan kepatuhan yang didasari oleh adanya kesadaran tentang nilai dan pentingnya peraturan-peraturan dan larangan-larangan.21
g.      Menurut Thomas Gordon, disiplin biasanya dipahami sebagai perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan.22
Dari definisi diatas, kiranya penulis dapat menyimpulkan bahwa disiplin adalah :
a.     Sebagai pengembangan individu dalam melaksanakan tugas.
b.     Berhubungan dengan kesadaran dari seorang (siswa) sebagai latihan pengendalian serta penyesuaian diri terhadap kesadaran akan pentingnya peraturan dan tata  tertib yang berlaku.
c.     Menyangkut adanya kepatuhan, keterikatan dan kewajiban terhadap aturan-aturan, prosedur-prosedur, hukum-hukum maupun tata tertib yang berlaku.
2.    Tujuan Kedisiplinan Siswa
Kedisiplinan siswa dalam belajar sangatlah penting. Oleh karena itu adanya sikap disiplin yang tertanam pada diri siswa mempunyai tujuan agar dapat menjaga hal-hal yang menghambat dan mengganggu ketentraman proses belajar mengajar, juga dapat membuat anak didik terlatih dan mempunyai kebiasaan serta mengontrol setiap tindakannya.
Adapun tujuan kedisiplinan siswa menurut EL-Shree dalam bukunya ”Leadership In Elementary Scholl Administration” yang dikutip oleh Drs. Piet Suhertian menyatakan “He could accept the philosophy that discipline any action have how purpose.”
Tujuan tersebut adalah :
a.       Menolong anak menjadi matang pribadinya dan berubah dari sifat ketergantungan kearah tidak ketergantungan.
b.      Mencegah timbulnya persoalan-persoalan disiplin dan menciptakan  situasi dan kondisi dalam belajar mengajar agar mengikuti segala peraturan yang ada dengan penuh perhatian.23
c.       Disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk meningkatkan kekuatan mental dan moral.
d.      Agar setiap individu memiliki disiplin jangka panjang yaitu disiplin yang tidak hanya patuh pada aturan atau otoritas, tetapi lebih kepada pengembangan kemampuan untuk mendisiplinkan diri sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan individu.24
3.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dan Menghambat Kedisiplinan Siswa
Dalam rangka membina dan meningkatkan kedisiplinan siswa terutama, lingkungan sekolah dan masyarakat pada umumnya, perlu diperhatikan unsur-unsur yang mempengaruhi dan menghambat terhadap kedisiplinan siswa agar disiplin itu dapat terwujud dalam perilaku siswa.
1)      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan Siswa
Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya sikap disiplin siswa, tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Karena pada dasarnya sikap disiplin adalah tahap belajar siswa dari sikap tidak teratur menjadi sikap teratur. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan dalam dua golongan saja yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada pada individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.25
a.      Faktor Intern
1.      Faktor Jasmaniah
a)      Faktor kesehatan. Anak didik tidak akan mempunyai disiplin tinggi ketika segenap badan mereka mempunyai penyakit, itu artinya bahwa kesehatan yang dimiliki anak didik amatlah penting ketika anak didik ingin mempunyai disiplin yang tinggi.
b)      Faktor cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan.26 Seorang anak didik ketika mempunyai cacat tubuh maka proses kegiatan sehari-harinya terganggu karena kondisi tubuh mereka tidak memungkinkan untuk melakukan sesuatu yang sempurna dibanding dengan anak yang tidak memiliki cacat tubuh.
2.      Faktor Psikologis
Kurang lebih ada tujuh faktor yang tergabung dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, faktor itu adalah : intelegensi, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat, perhatian, minat, bakat, motif dan kesiapan (merupakan kesediaan untuk memberi respon atau reaksi yang timbul di dalam seseorang).
3.      Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, antara lain kelelahan jasmani dan rohani. kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang lancar pada bagian tertentu.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Jelaslah bahwa faktor kelelahan yang dialami oleh siswa menyebabkan siswa malas dalam melakukan sesuatu tepat pada waktunya dan itu berarti bahwa kedisiplinan siswa terganggu.
baca juga :

  • Tinjauan Tentang Konsep Modernisasi
    1. Tinjauan tentang Membaca al-Qur’an
    2. Tipologi dan Karakteristik Pondok Pesantren
    3. Tugas Lembaga Pendidikan Sekolah
    4. Tugas-Tugas Orang Tua terhadap Anak
    5. Tugas-Tugas Orang Tua terhadap Anak

    b.      Faktor Ekstern
    Dalam pembahasan ini akan dibahas beberapa faktor antara lain : faktor keluarga dan faktor sekolah.
    1.      Faktor Keluarga
    Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama, tetapi juga merupakan menjadi kesulitan disiplin dalam belajar.27 Itu artinya keluarga adalah salah satu lembaga pendidikan yang pertama kali yang mendidik anak menjadi baik, dalam keluarga sikap disiplin harus pertama kali ditanamakan pada anak ketika masih berada dalam lingkungan keluarga, karena keluarga adalah komunitas sosial pertama kali yang diterjuni anak, ketika disiplin itu sudah ditanamkan sejak dini dalam lingkungan keluarga, maka sikap disiplin anak akan menjadi  suatu kebiasaan ketika mereka di luar lingkungan. Hal itu terjadi karena tiap pengaruh lingkungan yang menentukan tingkah laku si anak yang terutama adalah keluarga.
    2.      Faktor Sekolah
    Lingkungan sekolah ini menyangkut guru, alat, kegiatan, gedung dan waktu sekolah. Semua faktor yang termasuk lingkungan sekolah di atas dapat berpengaruh terhadap disiplin siswa, ketika mereka di dalam sekolah. Diantara faktor yang mempengaruhinya adalah guru. Hal ini disebabkan karena kadang-kadang guru tidak kualifiet, antara lain :
    1)   Dalam pengambilan metode, sehinggga dalam menyampaikan mata pelajaran kurang pas yang menyebabkan anak malas mengikutinya. Hal ini berakibat kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran akan berkurang.
    2)   Hubungan guru dan murid kurang baik, yang bermula pada sikap guru yang tidak disenangi oleh murid-murid. Seperti tidak pernah tersenyum, kasar, menjengkelkan, suka membentak.
    3)   Guru yang tidak memiliki kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan belajar.
    4)   Guru menuntut standart pelajaran di atas kemampuan anak.28 Artinya ketika guru menyampaikan pelajaran sedangkan siswa tidak memahaminya, maka guru masih terus melanjutkan pelajaran yang ia sampaikan pada murid sudah sesuai dengan standart, padahal materi yang diberikan oleh guru tidak dipahami oleh siswa, sehingga menyebabkan malasnya belajar pada diri, dan itu artinya kedisiplinan dalam belajar kurang.

    Keuntungan-Keuntungan Dalam Menggunakan Teknologi Teleschool


    1.    Keuntungan-Keuntungan Dalam Menggunakan Teknologi Teleschool
    Dengan adanya penggunaan teknologi ini dalam dunia pendidikan dapat memberikan dampak positif atau keuntungan bagi sekolah, orang tua dan siswa, adapun keuntungan-keuntungannya sebagai berikut:

    1)      Keuntungan-keuntungan bagi sekolah
    a.       Sebagai nilai tambah bagi sekolah untuk meningkatkan citra di masyarakat
    b.      Dapat dijadikan sebagai media promosi kepada masyarakat atas kualitas, kemajuan dan prestasi sekolah.
    c.       Mempermudah, mempercepat dan menghemat biaya dalam penyampaian informasi
    d.      Melibatkan peran orang tua untuk meningkatkan mutu pendidikan siswa
    2)      Keuntungan-keuntungan bagi orang tua
    a.       Sebagai orang tua tidak perlu khawatir anaknya berbohong tentang sekolahnya baik nilai ujian, absensi, pelanggaran yang telah dilakukan termasuk status pembayaran keuangan sekolah (administrasi sekolah).
    b.      Sedini mungkin mengetahui perkembangan akademik anak untuk dapat memberikan tindakan yang arif dan bijaksana.
    c.       Salah satu tolak ukur memilih sekolah yang berkualitas untuk putra-putrinya.12
    baca juga :

  • Peranan Pondok Pesantren dalam Pembinaan Akhlak Remaja
    1. Prestasi Belajar Sebagai Alat Motivasi
    2. Prinsip dan Peranan Supervisi Pendidikan - New !!
    3. Prinsip pendidikan Islam adalah pendidikan yang berasas
    4. Prinsip pendidikan Islam adalah pendidikan yang seimbang
    5. Prinsip pendidikan Islam adalah pendidikan yang universal dan Dinamis
    6. Prinsip-prinsip Pendidikan Dalam Demokrasi
    7. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

    3)      Keuntungan-keuntungan bagi siswa
    a.       Para siswa akan memperoleh kemampuan sosial dan akademik yang dibutuhkan untuk kembali ke sekolah yang ditunjuk
    b.      Para siswa dididik untuk bertanggung jawab terhadap pendidikan dan tingkah laku mereka di sekolah dan kehidupan sehari-hari.

    Penerapan Teknologi Teleschool Di Sekolah


    1.    Penerapan Teknologi Teleschool Di Sekolah        
    Teknologi teleschool diterapkan di sekolah yang merupakan media transparansi sekolah dengan orang tua. Di SMA Muhammadiyah Pekan Baru Riau fasilitas teknologi teleschool merupakan layanan komunikatif yang bisa diakses oleh orang tua untuk mengetahui sejauhmana proses pembelajaran dan kedisiplinan anak di sekolah tak semua orang tua dapat datang ke sekolah. Karena itu orang tua cukup hanya menelepon nomor yang disediakan oleh sekolah plus PIN siswa. Sehingga orang tua bisa mengakses semua layanan yang disediakan oleh sekolah tentang anaknya secara detail selama aktivitaa belajar berlangsung.10

    Dengan diterapkan teknologi ini tidak hanya sebagai media komunikatif juga menjadi keunggulan sekolah yang mempunyai komitmen menjadi keterbukaan sebagai awal untuk memancing kreativitas siswa. Menjadi sekolah yang dapat memberikan rasa bangga bagi siswanya memang tak cukup dengan menyediakan fasilitas, karena itulah kreativitas anak di sekolah melalui jalur ekstrakurikuler pun terus dikembangkan untuk mengukir prestasi pada kegiatan ekstra sekolah seperti olahraga, pramuka, dan lain-lain. Sehingga dapat dikatakan teknologi teleschool adalah media untuk siswa berkreativitas.
    Sedangkan di sekolah Pinellas Country berkomitmen untuk memberikan pilihan pendidikan bagi para siswa yang memenuhi syarat untuk program disipliner.
    Sehingga Ada beberapa tawaran dalam menerapkan teknologi teleshool di sekolah dan dalam dunia pendidikan, sebagai berikut:11
    1)         Program ini menawarkan pelayanan-pelayanan instruksional individual     kerumah-rumah para siswa melalui telepon.
    2)         Program ini menawarkan kesinambungan pendidikan kepada para pemuda yang tidak mampu untuk menjalani pola pendidikan yang tepat
    3)         Program ini juga menawarkan kesempatan untuk melanjutkan pola belajar  berkualitas untuk melangkah maju dalam progresif siswa.
    4)         Program ini juga berpartisipasi dalam sebuah program penilaian yang berorientasi dengan serangkaian konseling individu ataupun kelompok untuk membangun harga diri, hubungan antar person dan kemampuan bertahan.
    bca juga :

  • Pengertian Kebudayaan - New !!
    1. Pengertian Kebudayaan Menurut Ahli dan pakar - New !!
    2. Pengertian Kepemimpinan Orang Tua
    3. Pengertian Kerukunan Bertetangga
    4. Pengertian Metode Deduksi , Induksi dan Komparasi
    5. Pengertian Motivasi
    6. Pengertian Pendidikan Demokratis

    Dengan tawaran di atas, bahwa penerapan teknologi teleschool di sekolah-sekolah atau dalam dunia pendidikan lebih ditekankan pada pelayanan-pelayanan informasi instruksional individual para siswa dengan menggunakan media komunikasi yang ada seperti telepon, HP. Agar orang tua siswa dapat mengakses seluruh aktivitas belajar anaknya di sekolah sampai jam pelajaran berakhir dengan mudah.

    Jenis dan Macam Data Dalam Teknologi Teleschool


    Jenis dan Macam Data Dalam Teknologi Tteleschool
    1.    Jenis Data Dalam Teknologi Tteleschool
    Pada program ini teleschool, data-data siswa dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu main data, score data, dan ex data. 
    a.          Main data, adalah data-data siswa yang sifatnya tetap jarang terjadi perubahan main data terdiri atas:
    1)      Nomor induk siswa
    2)      Nama siswa
    3)      Kelas
    4)      PIN/password akses
    5)      Alamat
    6)      Nomor telepon



    b.          Score data
    Data-data siswa yang berupa nilai-nilai mata pelajaran siswa baik nilai mata pelajaran biasa maupun ekstrakurikuler, kecuali jumlah nilai.
    c.          Ex-data
    Data-data siswa yang tidak termasuk ke dalam main data ataupun score data, dan biasanya tentang perkembangan siswa, ex-data terdiri atas:
    1)   Jumlah nilai seluruh mata pelajaran
    2)   Keterlambatan (jumlah dari daftar tanggal siswa terlambat).
    3)   Kehadiran (jumlah dan daftar tanggal siswa tidak hadir karena izin, sakit, dan alpha)
    4)   Pelanggaran yang dilakukan oleh siswa selama di sekolah.
    5)   SPP (tanggal-tanggal pembayaran SPP beserta banyaknya uang yang dibayarkan pada setiap pembayaran)
    6)   Kelulusan dan kenaikan kelas
    7)   Sumbangan pembangunan atau SP
    8)   Jumlah diakses, informasi yang diakses oleh wali murid.
    2.    Macam-macam informasi yang tersedia
    Dalam menggunakan teknologi ini ada beberapa layanan yang disediakan oleh sekolah kepada orang tua siswa, sehingga dapat mengakses sesuai dengan yang diinginkan oleh orang tua. Adapun layanan informasi yang tersedia sebagai berikut: 
    a.       Daftar hadir/absensi siswa
    Daftar hadir dimaksudkan untuk mengetahui frekuensi kehadiran murid di sekolah sekaligus untuk mengontrol keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
    b.      Keterlambatan dan pelanggaran siswa
    Layanan ini memberikan informasi tentang keterlambatan yang dilakukan siswa ketika masuk kelas tidak tepat pada waktunya.


    c.       Pembayaran SPP dan sumbangan pembangunan/infaq.
    Layanan ini memberikan informasi tentang pembayaran SPP dan sumbangan pembangunan yang dibayarkan oleh siswa guna memenuhi kewajiban administrasi.
    d.      Kenaikan kelas atau kelulusan
    Orang tua dapat memberikan informasi tentang kenaikan atau kelulusan pada akhir tahun pelajaran.
    e.       Nilai setiap mata pelajaran (prestasi akademik)
    Layanan dapat memberikan informasi tentang nilai setiap mata pelajaran yang diikuti oleh siswa, tidak hanya pada setiap kenaikan kelas atau kelulusan tentang setiap nilai mata pelajaran disediakan oleh teleschool.
    Baca Juga :

  • PERSOALAN-PERSOALAN METAFISIKA YANG BERLAWANAN DENGAN ISLAM
    1. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA SKRIPSI
    2. Pembelajaran al-Qur'an Hadits di Sekolah
    3. Pendekatan Quantum Teaching and Learning
    4. Pengaruh Pembelajaran al-Qur'an Hadits terhadap Membaca al-Qur’an
    5. Pengaruh Pola Kepemimpinan Orang Tua Terhadap Akhlak Anak

    f.       Informasi lain seperti prestasi, Fasilitas sekolah, kegiatan, kalender akademik, maupun informasi terbaru yang dapat dibuat sendiri oleh pihak sekolah.

    Alat-alat Kedisiplinan Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa


    1.    Alat-alat Kedisiplinan Siswa
    Yang dimaksud alat-alat kedisiplinan adalah alat-alat yang dapat menunjang pelaksanaan disiplin di sekolah. Dan menurut sifatnya alat kedisiplinan terbagi atas dua bagian, yaitu :

    a.       Alat kedisiplinan yang bersifat preventif (pencegahan), yaitu mencegah siswa dari tingkah laku yang menyimpang dari norma atau aturan yang ada. Dan yang masuk alat kedisiplinan adalah :
    a)      Tata tertib
    Tata tertib adalah sederatan peraturan-peraturan yang harus ditaati dalam situasi atau dalam suatu tata kehidupan tertentu.50
    Dengan tata tertib dapat menumbuhkan perangai yang baik dalam jiwa siswa, menanamkan dan menumbuhkan kebiasaan patuh dalam jiwa siswa.
    b)      Anjuran dan perintah
    Anjuran adalah saran atau ajakan untuk berbuat atau melakukan sesuatu yang berguna, misalnya anjuran untuk belajar setiap hari, anjuran menepati janji dan lain sebagainya.
    Perintah bukan hanya apa yang keluar dari mulut seseorang yang harus dikerjakan oleh orang lain, melainkan dalam hal ini termasuk pula peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh siswa.
    c)      Larangan
    Larangan adalah saran yang dikeluarkan jika anak melakukan suatu yang tidak baik, yang merugikan, atau yang dapat membahayakan dirinya.
    d)     Paksaan
    Paksaan adalah suatu perintah dengan kekerasan terhadap anak untuk melakukan sesuatu. Dengan hal ini kemungkinan menumbuhkan kesadaran bagi anak/ siswa yaitu kesadaran taat menjalankan perintah.
    b.      Alat kedisiplinan represif adalah alat kedisiplinan bersifat perbaikan dan perbuatan terhadap tingkah laku siswa dengan tujuan untuk menyadarkan siswa agar kembali pada hal-hal yang baik, benar dan bersih, dan yang termasuk alat kedisiplinan represif adalah :
    a)      Peringatan
    Peringatan adalah teguran yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang yang telah melakukan pelanggaran supaya tidak mengulangi lagi.
    b)      Ganjaran
    Ganjaran ialah alat mendidik, ganjaran tidak boleh bersifat sebagai upah. Upah adalah ganti rugi dari suatu pekerjaan atau suatu jasa. Sedangkan ganjaran sebagai alat  pendidikan tidak demikian halnya, karena belum tentu anak yang terpandai atau terbaik pekerjaannya di sekolah mandapat ganjaran dari gurunya.
    Maka dalam hal ini, guru harus bijaksana siapa yang perlu mendapat ganjaran, jangan sampai ganjaran itu menimbulkan iri hati pada anak lain yangi merasa dirinya lebih baik atau lebih pandai, tetapi tidak mendapat ganjaran.
    c)      Hukuman
    Hukuman dijatuhkan atas perbuatan-perbuatan yang jahat atau buruk yang telah dilakukan oleh seseorang.
    Di dalam proses pendidikan, akibat hukuman itu jauh lebih besar daripada akibat yang ditimbulkan oleh ganjaran. Setiap orang tidak bebas memberi hukuman kepada orang lain atau anak lain. Karena memberi hukuman tidak sewenang-wenang atau semuanya menurut kehendak seseorang.54 Maka dari itu seorang guru/ pendidikan jika memberi hukuman kepada siswanya harus sesuai dengan kesalahan yang dilakukan.
    Karena hukuman mempunyai dampak yang cukup besar, menjadikan perasaan tidak nyaman pada anak karena harus menanggung hukuman yang diberikan atas pelanggaran yang telah dilakukannya. Sehingga disiplin yang dilakukan oleh siswa atau anak hanya disiplin jangka pendek atau sementara karena anak hanya menuruti tuntutan sesaat dan anak lebih ingat pada hal-hal yang negatif yang tidak boleh dilakukan daripada hal-hal positif  yang sebaiknya dilakukan.
    A.    Penggunaan Teknologi Teleschool Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa
    Sebagai lembaga pendidikan, sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu anak menjadi manusia yang dibutuhkan oleh lingkungannya. Dengan tugas dan tanggung jawab tersebut sekolah menghadapi anak dengan berbagai karakter yang berbeda dan perangainya secara psikologi pada masa remaja adalah masa transisi sehingga sering melakukan kenakalan-kenakalan tidak hanya di rumah saja bahkan di lembaga pendidikan mereka belajar atau sekolah.
    Maka dari itu kedisiplinan dan etika didalam dunia pendidikan merupakan komponen penting dan tidak bisa terpisahkan dalam interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, tetapi orang tua mempunyai sumbangsih dalam pendidikan dengan memantau anak-anaknya selama proses belajar mengajar berlangsung di sekolah. Kedisiplinan juga dapat mengakibatkan kegagalan dalam pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu dengan melalui proses pembinaan dan sosialisasi penerapan norma-norma sekolah yang bisa membantu kedisiplinan siswa.
    Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, Sebagai upaya agar bisa ada sinergi antara pihak sekolah dan orang tua siswa, digunakannya teknologi teleschool adalah salah satu teknologi yang sedang dikembangkan dalam dunia pendidikan dan sebagai salah satu perangkat teknologi yang bisa membantu efektif dan keaktifan pada suatu lembaga pendidikan.
    Oleh karena itu teknologi teleschool seyogyanya bisa membantu sekolah untuk memberikan informasi tentang siswanya secara mendetail kepada orang tua siswa terutama dalam kedisiplinan siswa. 
    Teknologi Teleschool  bisa dijadikan alat monitoring orang tua yang disediakan oleh sekolah untuk memonitor atau memantau anak-anaknya selama proses belajar-mengajar berlangsung di sekolah. Karena didalam teknologi teleschool ini ada beberapa informasi yang bisa didapatkan diantaranya masalah kedisiplinan siswa meliputi kehadiran, keterlambatan, presensi kelas.
    Adapun usaha-usaha yang dapat meningkatkan kedisiplinan dengan digunakannya teknologi teleschool adalah sebagai berikut :



    a.       Pembiasaan
    Pembiasaan adalah salah satu alat meningkatkan kedisiplinan terutama bagi anak masih kecil. Oleh karena itu, sebagai permulaan dan sebagai pangkal pendidikan, pembiasaan merupakan alat satu-satunya.
    Anak-anak dapat menurut dan taat pada peraturan-peraturan dengan jalan membiasakannya dengan perbuatan-perbuatan yang baik, di dalam rumah tangga (keluarga), sekolah dan tempat lain. Pembiasaan juga memberi pengaruh kepada anak dalam pembentukan watak. Dan juga dengan pembiasaan yang lama akan dapat terlihat jelas hasilnya.
    Apabila dikaitkan dengan penggunaan teknologi teleschool ini mempunyai keuntungan bahwa dengan pembiasaan yang positif itu akan bermanfaat bagi siswa tersebut. 
    b.      Penyadaran
    Yang dimaksud penyadaran adalah menginsafkan, meyakinkan tentang sesuatu yang penting baginya. Penyadaran ini bisa berupa memberikan keterangan-keterangan, nasehat-nasehat tentang manfaat apabila tata tertib dilaksanakan dan akibat bila tata tertib itu dilanggar.
    Dengan teknologi ini, orang tua siswa mengetahui bahwa anaknya melakukan pelanggaran sehingga orang tua dapat memberikan nasehat-nasehat yang baik.
    c.       Pengawasan
    Bahwa pembiasaan yang baik membutuhkan pengawasan. Pengawasan itu penting sekali dalam mendidik anak-anak. Tanpa pengawasan berarti membiarkan anak berbuat sekehendaknya, anak tidak dapat membedakan yang baik dan yang buruk, tidak mengetahui mana yang seharusnya dihindari dan mana yang boleh dilaksanakan serta mana yang membahayakan dan mana yang tidak.57
    Pengawasan yang dilakukan oleh orang tua siswa dengan meminta informasi ke sekolah melalui teknologi teleschool selama proses belajar siswa sehingga orang tua dapat mengetahui secara mendetail. Dengan pengawasan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya akan dapat membantu mendisiplinkan anak di sekolah yang timbul dari diri anak didik yang didasari rasa ikhlas dan rasa tanggung jawab kepada orang tua dan sekolah sebagai lembaga pendidikan.
    d.      Konsisten dan fleksibel
    Dalam meningkatkan kedisiplinan siswa maka peraturan-peraturan yang dibuat oleh sekolah harus konsisten dan fleksibel, meski peraturan yang ada harus direvisi sesuai dengan perkembangan anak didik.
    Sehingga Teknologi teleschool memudahkan orang tua siswa untuk menggali informasi tentang anaknya karena konsisten dan fleksibelnya peraturan-peraturan yang ada.
    e.       Komunikatif
    Masalah yang berhubungan dengan kedisiplinan dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi timbal balik yang efektif antara anak, orang tua dan sekolah. Komunikasi disini dapat berbentuk informasi yang disediakan oleh sekolah melalui teknologi teleschool, sindiran halus, dan mengingatkan.
    baca juga :

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
    1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar (Prestasi Belajar)
    2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan Orang Tua
    3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
    4. Faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan
    5. Fungsi dan Bentuk Motivasi di Sekolah
    6. Hal-hal yang makruh dalam berpuasa

    Melihat uraian di atas jelaslah bahwa adanya penggunaan teknologi teleschool adalah salah satu yang bisa mendukung kedisiplinan siswa di sekolah yang dijadikan orang tua sebagai alat untuk memantau dan memonitoring secara langsung setiap hari selama proses belajar mengajar kecuali hari libur, agar mereka terbiasa dan tidak terbebani dalam menjalankan tugas belajarnya di sekolah, pada akhirnya mereka menyadari bahwa pada diri mereka tertanam sikap disiplin dalam proses belajar di sekolah.
    Back To Top